Sunday, April 01, 2012

Manakah yg pintar golkar,PKS atau Demokrat?

Mencermati sidang paripurna DPRRI tgl 30 kemarin,tentang kenaikan BBM sungguh benar-benar jadi ajang adu strategi antar partai. Mari kita lihat mulai dari PKS. PKS ini dari pertama sudah mengatakan menolak BBM,pun di pasal 7 ayat 6a minta syarat 20 persen. PKS sudah berhitung bahwa itu tidak akan mgkin disetujui atau goal. Nah golkar gara-gara jafar hafsah mengatakan ical minta kenaikan Rp 2000,langsung di manfaatkan untk menggertak demokrat dgn konferensi pers melalui idrus marham selaku sekjen "menolak" kenaikan BBM. Demokrat kalang kabut,jafar hafsah di pecat saat itu juga,anas dan ibas yg ambil peran. Sy sdh menduga golkar di menit2 terakhir akan berbalik badan. Mengapa? Karena golkar akan bagus di mata demokrat dan sby,dan sebaliknya golkar sangat berharap PKS akan tetap menolak sampai akhir. Dan ternyata benar,PKS menolak sampai akhir. Ical mengapresiasi bahwa golkar bermain cantik. Golkar sekarang sedang menunggu PKS di tendang dari koalisi. Mengapa? Kalau PKS di tendang dari koalisi,maka golkar akan sangat menjadi "pengendali" koalisi yang luar biasa. Dan saya heran ke demokrat seperti sutan bhatogana,syarif hasan,ulil dll, apa mereka ngga sadar permainan seperti ini? PKS ini sebenernya penyeimbang di koalisi,agar demokrat agak ada bobotnya. Kalau PKS keluar,saya yakin golkar akan sering menggertak demokrat dengan ancaman akan mendukung ke oposisi. Tapi jangan salah PKS juga sangat jeli,mengapa? Krn PKS sudah berhitung bahwa pasal 7 ayat 6a itu akan di mentahkan di MK lewat yusril. Dengan demikian koalisi terutama Golkar akan sangat malu,karena yang mereka perjuangkan ternyata salah. Nah bagaimana dengan demokrat? Sy kira kalau demokrat masih harus belajar banyak atau banyak belajar :)).