Wednesday, September 03, 2008

Suara Terbanyak??

Akhir akhir ini sering kita dengar berita tentang suara terbanyak internal partai guna menggaet massa sebanyak2 nya. Ada yg dengan cara bonus 5 M seperti PAN, ada juga yg suara terbanyak 15 persen seperti hanura. Pertanyaan nya apakah mungkin internal partai nanti teknis nya akan tidak bermasalah?

Mungkin perlu di cermati masalah ini. Memang sudah ada penandatanganan siap mundur, tp efektivkah?? Sy kadang berpikir dengan contoh yg sederhana saja. Misalkan perolehan suara sebagai berikut:
1. 20 ribu suara
2. 21 ribu suara
3. 22 ribu suara
4. 23 ribu suara
5. 24 ribu suara
6. 25 ribu suara

Maka kalau diliat dari perolehan suara otomatis no 1 sampai 5 mundur dan no 6 masuk senayan. Nah skrg kalau misal baru satu tahun turus ada masalah di recall atau meninggal yg ganti sapa?? Sebab sudah mundur semua. Atau misal kan kasus lain:

1. 23 ribu suara
2. 21 ribu suara
3. 24 ribu suara
4. 10.500 suara
5. 10.800 suara

Nah kalau perolehan seperti ini yg masuk adalah no urut 3, no 1 dan no 2 harus mundur. Kemudian setelah satu tahun ada masalah entah di recall atau kena kasus atau meninggal, terus yg menggantikan sapa?? Kalau dilihat perolehan suara adalah nomor urut 1 yang berhak menggantikan, tapi karena nomor 1 dan 2 sudah mundur maka yg masuk haruslah nomor urut 5, karena nomor 4 di bawah nomor 5 suaranya. Mungkin nomor 4 akan mengatakan sy tidak mau mundur,sebab harusnya yg ganti nomor 1 karena suaranya terbanyak setelah nomor 3.

Jadi ini akan sangat rawan dengan masalah di internal partai sendiri. Di tinjau dari segi segi hukum lebih tidak punya kekuatan lagi,sebab undang- undang jauh lebih tinggi dari pada surat penggunduran internal partai yg ditanda tangani skrg, jadi kalau misal sudah menandatangi mundur dan KPU menyatakan nomor urut 1 yang jadi ya dengan lenggang nya akan masuk senayan. Jadi mungkin akan banyak kasus masuk ke penggadilan.

Kemudian bagaimana dengan rencana beberap fraksi yg akan berusaha mengusulkan revisi UU pemilu dari nomor urut menjadi suara terbanyak seperti syarif hasan dari demokrat?

Kemungkinannya sangat tipis alias berat. Mengapa?? Jawabannya mudah saja,skrg ini yg menempati nomor jadi itu adalah para elit partai yg “jarang turun ke bawah” dan pengin duduk lagi. Jadi kemungkinan usulan itu goal akan sulit,dan mungkin akan goal nya di tahun 2014 di terapkannya. Jadi buang2 energi saja.
Golkar,PAN dan Demokrat itu menggunakan sistem suara terbanyak,tp tetep saja para elit partai di nomor jadi. Mengapa? Pengalaman tahun 2004 itu banyak orang yg toblos gambar partai nya saja itu sah dan biasanya di masukan ke nomor urut 1 perolehan suaranya. Jadi nomor urut satu itu sangat di untungkan.

Jadi kalau mau kerja bakti ya monggo, kecuali teman anda di nomor jadi itu tidak lah masalah,tapi kalau rival anda yang di nomor atas ya monggo kerso di pikir malih, mending ky yudi chrisnandi alias mundhur.....:)

Teliti sebelum membeli...eh memilih..:)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home