Saturday, October 14, 2006

Seingatku Tentang Abahku

Sewaktu aku naik mobil nya fami fachruddin,fami setel lagu keroncong. Aku inget abahku. Abahku seorang yang pandai bermain musik. Beliau hampir menguasai semua alat musik seperti biola,gitar,organ dll. Konon kabarnya abahku juga pernah mengadakan pertunjukan musik mengunakan botol yang di isi air dan menjadi semacam orkestra botol pada masa usiaku masih 1 atau 2 tahun (tahun 1973 an). Kemudian abahku juga membuat alat musik sunda yaitu angklung. Dulu tukang yang membuat angklung namanya pak diman,abahku yang setem not nya. Seingatku aku masih di taman kanak kanak. Kalau tidak ada pak diman ada yang lebih muda namanya man kasor. Dan dari angklung ini waktu tahun 1978 sma muhammadiyah tampil di TVRI. Sebuah prestasi yang sangat membanggakan. Sebab hingga kini tidak pernah main di TV lagi. Nah abahku sering main musik keroncong dengan para seniman dari daerah solo di rumah ku. Waktu itu sering ada beberapa orang mengamen di bumiayu. Nah pengamen ini di kumpulin di rumah main bareng. Mamahku menyediakan makanan, biasanya seperti soto atau makanan sejenis. Aku sering liat. Kadang kakaku mujib sering diminta abah untuk ikut pegang melodi. Sebab dia juga sangat pandai bermusik. Dia umur 5 tahun sudah bisa bedain suara do re mi...
Aku pun di ajari main gitar seperti semua kakakku. Waktu aku kelas satu SD,aku di ajari lagu pada hari minggu dengan menggunakan cuk yaitu gitar kecil yg terdiri dari 4 dawai. Aku belajar ini dengan dengan temenku yasir.
Abahku seneng duduk di pavilium sambil liat ke pengunungan dan gunung slamet. Biasanya menggunakan teropong (kekeran) sambil kadang mendongeng. Jikalau malam aku di dongenin cerita nabi nabi. Ada cerita yang mungkin kakak2 ku serta sepupu ku juga pada inget yaitu tentang seorang yang baik hati dan berilmu tinggi yang bernama komaruzzaman. Kemudian aku juga di dongenin cindelaras.

Untuk urusan olah raga pun my dad juga lumayan ok. Sebelum aku lahir abahku sudah main bola hingga ke singapura. Kalau saya liat foto nya abahku paling kecil diantara pemain2 bule. Nah pas masa tua abah jadi pelatih bola di bumiayu yaitu pelatih klub BIMA. Hingga aku kelas dua SD abahku masih main bola,waktu itu orang orang tua main bola dengan bupati brebes yaitu semacam pertandingan persahabatan. Dan ini merupakan permainan terakhir dari abahku.pertandingan berakhir dengan 1-1 dan abahku lah yang menjadi pencetak goal nya.

Seingatku aku kelas 3 SD abahku setelah mengajar angklung di smp negeri terus agak sulit bicara kaya cedal begitu,teryata abahku kena strouk. Akhirnya di bawa ke purwokerto. Dan sama dokter dikasih obat. Dokter bilang ini satu dua hari tidak bisa gerak,tapi setelah itu ok. Tapi yang terjadi sampai seminggu abahku tidak gerak sama sekali. Mungkin kalau jaman sekarang dokter ini mal praktek kali. Akhirnya di putuskan di bawa ke tempat saudara yang bisa mengobati dengan cara keiey yaitu pengobatan hadramout yang menggunakan besi di panaskan hingga berwarna merah kebiruan terus di tempelkan pada syaraf syarafnya. Alkhamdulillah langsung bisa gerak abahku. Dan akhirnya sembuh tetapi jalannya tidak bisa normal seperti sedia kala. Dan ini berjalan hingga 6 tahun. Tapi abahku bisa jalan sendiri tanpa tongkat,jadi dengan kata lain tidak mati separo. Yang saya ingat abahku itu kalau sholat tepat waktu. Kadang sebelum masuk waktu sholat pun beliau sudah siap. Dan dari mulai jam 10 siang abah sudah wudhu dan mungkin tidak pernah meninggalkan wudhu sampai isya. Cuman kadang agak gelisah dan kalau seminggu ngga pergi,beliau sering kesel. Tapi sifat gelisah ini ternyata karena strouk nya itu. Maklum mungkin dulu waktu sehat senengnya jalan jalan menikmati alam. Waktu 6 tahun ini hampir setiap hari abah dengerin radio sambil tiduran di pavilium kalau siang sampai jam 3 sore. Nah setelah itu abah liat tv. Waktu itu hanya TVRI saja dan masih ada acara manasuka serta srimulat.

Liburan tahun 1987 aku menghabiskan waktu di bandung, waktu itu liburan kenaikan dari kelas dua ke kelas tiga. Aku di bandung sekitar 2 mingguan. Beberapa hari setelah aku pulang dari bandung, tepatnya jam 9 an pagi dan hari jumat . Aku sedang ngobrol sama temen temen di tetanggaku, ibu mudaefah namanya dan punya anak baedawi. Tiba tiba liza temenku ku bilang ke aku kalau abahku kok tumben di tidurnya dilantai. Aku kaget, sebab seingatku dia kalau tidur di ranjang atau di kursi malas. Aku langsung lari liat ke pavillium karena jaraknya cuma 30 meter dari rumah ibu mudaefah. Aku liat abah, aku panggil panggil abah sambil aku pegang urat nadinya. Pikiranku waktu itu langsung mengatakan ini sudah meninggal. Aku peluk abahku dan aku cium pipinya sambil aku ucapkan innalillahi waina ilaihi roji’un. Aku langsung masuk untuk kasih tau mamahku. Aku liat mamahku sedang sholat dhuha. Aku tungguin sampai sholat nya selesai. Setelah salam aku katakan sama mamah. Mah,abah kayaknya meninggal dunia. Mamahku agak kaget tapi tetap tenang, mamah menyuruh aku panggil sepupuku lutfi (umurnya jauh diatas aku) di sebelah rumah untuk memastikan masih hidup atau sudah meninggal dunia. Ka lutfi pun langsung lari mendengar keteranganku, dia langsung liat abah dan mencoba menekan dada atau memompanya dengan tangan. Tapi kayaknya memang saat itu abah sudah tidak ada. Akhirnya kita pindahkan ke kamar depan dan aku cari dokter atau mantri untuk memastikan lagi. Tapi subhanallah mamahku tetep tenang dan sabar. Aku pun tidak menangis, aku coba ikhlas dan sabar seperti mamahku. Dan aku coba tenangkan kaka kaka ku yang menangis. Dan aku denger pengumuman di masjid. Yang di siarkan sama kakaku sendiri yaitu dengan kalimat telah meninggal dunia abah saya Abdullah Nagib..dst…aku berkata iya yah yang namanya kematian tidak pandang orang..semua akan mati..

Abah semoga Allah mengapuni dosa engkau dan Allah menerima arwah engkau dan engkau meninggal dalam keadaan khusnul khotimah, sebab salah satu tanda tanda khusnul khotimah adalah meninggal di hari jumat dan berkeringat di dahi nya..dan seingatku engkau pun demikian.

Ya Allah ampunilah daku dan kedua mamah abahku dan kasihanilah keduanya, sebagaimana mereka mengasihiku di waktu kecil. Doa inilah yg engkau ajarkan kepada ku di waktu aku kecil, sekarang aku doakan dengan doa itu setiap habis sholat sesuai pesan engkau abah…semoga kita bertemu di sorga…Ya Allah…..

0 Comments:

Post a Comment

<< Home